Lubang Resapan Air Hujan

Beberapa minggu lalu aku baca tentang artikel yang menarik, tentang lubang biopori dan hubungannya dengan mengurangi banjir di Jakarta (www.antaranews.com). Lubang biopori diperkenalkan pertama kali oleh Kamir R Brata (IPB) sebagai lubang resapan yang dapat dibuat mandiri dan efektif untuk pemanfaatan sampah organik dan resapam air hujan. Bio- dapat diartikan sebagai aktivitas flora dan fauna, -pori sebagai lubang kecil / terowongan kecil (pori-pori).

Beberapa manfaat dari pembuatan lubang biopori selain sebagai resapan air hujan, yaitu menangani masalah kesehatan yang disebabkan oleh genangan air hujan pada umumnya, yaitu wabah penyakit malaria dan demam berdarah, pemanfaatan limbah organic dalam pembentukan kompos sebagai pupuk organik untuk tanaman kita, meningkatkan daya guna mikroba alami dalam tanah serta akar tanaman,.

Lubang bipori dapat dibuat dengan bor manual dengan langkah-langkah pembuatan lubang biopori, sbb :

1. Buat lubang silinder secara vertikal dengan diameter 10 cm hingga kedalaman ± 100 cm
2. Mulut lubang diperkuat dengan semen lebar 2 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling lingkar atas lubang biopori
3. Isi lubang dengan sampah organik (misal : sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput). Penambahan sampah organik setiap saat ke dalam lubang apabila isi di dalamnya sudah berkurang karena proses pelapukan.
4. Pengambilan kompos dari dalam lubang biopori di akhir bulan kemarau, serta untuk pemeliharaan lubang biopori sebagai lubang resapan air hujan.

Penempatan lubang bipori dapat dilakukan di lingkungan sekitar rumah kita, antara lain : tanah di sekitar pohon halaman rumah, pada batas taman rumah, dasar saluran air / selokan. Sebagai referensi tentang lubang biopori dapat dilihat pada www.biopori.com yang dikembangkan oleh Tim dari IPB

Salam,