Sabtu, 18 Mei 2013

Bedah buku Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan bersama Agustinus Wibowo


"Titik Nol" buku ketiga Agustinus Wibowo (doc.pri)
Akhirnya aku bisa bertemu salah satu penulis favoritku Agustinus Wibowo di salah satu forum bedah buku terbarunya "Titik Nol".
Forum diskusi sore itu diadakan di Indonesia Buku, Jalan Patehan Wetan, Alun-alun Lor, Yogya.
Tempat yang termasuk 'nyempil'dan tenang untuk sebuah perpustakaan mandiri dengan dominasi literatur sastra dan sejarah.
Informasi menarik lainnya, buku-buku di perpustakaan Indonesia Buku ternyata boleh dipinjam jika menjadi anggota :)
Kembali ke bedah buku Titik Nol, acara dimulai tepat pada waktunya :) apalagi penulis sudah siap di tempat terlebih dahulu.
Diawali dengan pengenalan secara umum buku-buku yang ditulis oleh Agustinus yaitu selimut Debu, Garis Batas, dan Titik Nol, selanjutnya dengan bagian tanya jawab.
Diskusi yang seru dan disiarkan langsung oleh Radio Buku. Aku bagikan beberapa diskusi yang menarik :)

  1. Sharing dari seorang guru sosiologi dan Antropologi, De'britto, Yogya yang ternyata sangat mengidolakan Agustinus Wibowo, dimana beliau menggambarkan betapa bahagia beliau bertemu dengan Agustinus, seperti anak perempuannya bertemu Cherybelle :D. Begitu tertarik beliau dengan kisah perjalanan backpacker Agustinus, hingga menjadikan buku selimut Debu dan Garis Batas menjadi buku referensi dalam pelajaran sosiologi beliau #ajaib! Murid didikan beliau mendapatkan tugas untuk membaca kisah salah satu negara dalam buku Agustinus dan diakhiri dengan ujian wawancara. Meskipun beliau sudah hafal isi buku-buku Agustinus, akan tetapi ternyata pendapat murid tentang kesan suatu negara dalam buku bisa berbeda-beda satu sama lain, misal salah satu murid dengan bagian membaca India, menggambarkan deskripsi singkat tentang India dengan 3s: stolen, sickness, and sex. Melalui sharing beliau, aku menganggap buku Agustinus termasuk dalam buku perjalanan backpacker yang "timeless". Kita akan mengetahui tentang lingkungan sosial, ekonomi, dan politik negara Asia Tengah, dll tanpa perlu mengkerutkan dahi :)
  2. Pertanyaan berikutnya berupa pertanyaan apa yang perlu dipersiapkan untuk seorang backpacker amatir? Mungkin bagi yang mengikuti perjalanan Agustinus dari buku selimut Debu sampai dengan Titik Nol akan memperkirakan bahwa jawaban Agustinus berupa jawaban "filosofis" bukan "teknis":) kemungkinan karena Agustinus sudah mengalami perjalanan backpacker selama 10 tahun, dan penuh dengan perenungan. hal yang perlu disiapkan oleh backpacker adalah (1) bukan seberapa banyak yang bisa kita bawa saat perjalanan, tapi seberapa banyak yang rela kita lepas selama perjalanan (nah, berkerut-kerut khan mencerna kalimatnya :) (2) mau menanggalkan ego kita selama perjalanan, dengan cara menganggap orang yang kita temui di perjalanan bukan orang asing, tetapi kita lah si pejalan sebagai orang asing, dengan demikian kita akan dengan penuh sukacita mendengarkan cerita mereka tentang hal-hal yang belum kita ketahui. ##monggo dipikirkan,  kalo bingung baca bukunya dulu :) #lha kok malah promosi
  3. Seorang ibu yang sangat mengidolakan Agustinus, begitu penasaran dengan menanyakan bentuk kemapanan apa yang diharapkan oleh Agustinus, karena sebagian besar dari kita mengganggap kemapanan adalah hal yang paling 'ultimate'. Menurut Agustinus, ketidakmapanan dia, adalah kemapanan dia. #nah, tambah filosofis lagi khan, berkerut-kerut deh
  4. Praktek bahasa Tajikistan dan Uzbekistan yang dia perlihatkan (karena permintaan peserta) begitu fasih, diakui oleh dua mahasiswa dari negara tersebut (kebetulan kuliah di uns)
Karena Agustinus merupakan salah satu penulis favoritku, ritual yang tidak boleh dilewatkan foto bersama dan meminta tanda tangannya :)
Foto bersama penulis "Titik Nol" Agustinus Wibowo
Akhirnya buku favorit suami mendapatkan tanda tangan penulis ^_^
Kesanku bertemu Agustinus dan mendengarkan pendapat dia dalam menjawab berbagai pertanyaan adalah dia penulis yang memahami pembaca dengan mampu mengajak kita untuk berjalan bersama dalam kisah-kisah perjalanan.
selain itu, tulisan Agustinus mampu membuat kita merasakan makna perjalanan yang berbeda dengan dia, dan membuat pembaca mampu merefleksikan diri pembaca di depan cermin pribadi melalui kisah-kisah perjalanan dan foto-foto memikat.
outstanding books !

Jika ingin menyimak tentang kisah-kisah perjalanan dan foto-foto memikatnya terdapat di laman http://www.avgustin.net dan http://www.facebook.com/avgustin88/
salam baca buku ^_^


Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengaruh Bahan Kimia Pada Manusia

Antara satu zat kimia dengan zat kimia lain dapat menimbulkan interaksi atau saling berpengaruh satu sama lainnya. Efek yang terjadi dapa...