Senin, 17 April 2017

MK Higiene Sanitasi Makanan : Identifikasi Sederhana Boraks Pangan Olahan

Saat mengolah makanan selalu diusahakan untuk menghasilkan produk makanan yang disukai dan bermutu baik serta aman untuk dikonsumsi. Karena itu, pada proses pembuatannya sering dilakukan penambahan “Bahan Tambahan Pangan” atau BTP antara lain bahan pengawet, pengenyal, pewarna, dan lain-lain. 

Zat kimia yang digunakan dalam pengawetan pangan terbagi dalam dua kelompok; komponen makanan biasa seperti gula dan garam, dan berbagai bahan khusus yang mencegah atau memperlambat kerusakan pangan. 

Beberapa bahan atau zat yang sering disalahgunakan dalam pengolahan makanan karena bersifat toksis antara lain boraks, formalin dan rhodamine B. Penggunaan boraks sebagai bahan tambahan makanan telah dilakukan lama, antara lain dalam pembuatan krupuk gendar. Boraks oleh pedagang dikenal dengan nama bleng, cetitet, puli, atau obat gendar (bahasa Jawa). 

Penggunaan boraks (asam borat) termasuk dalam Bahan tambahan pangan yang dilarang digunakan dalam menurut Permenkes RI No. 033 / Tahun 2012 sebagai berikut:
  1. Asam borat (boric acid)
  2. Asam salisilat (salicylic acid)
  3. Dietilpirokarbonat (diethylpyrocarbonate, DEPC)
  4. Dulsin (dulcin)
  5. Formalin (formaldehyde)
  6. Kalium bromat (potassium bromate)
  7. Kalium klorat (potassium chlorate)
  8. Kloramfenikol (chloramphenicol)
  9. Minyak nabati yang dibrominasi (brominated vegetable oils)
  10. Nitrofurazon (nitrofurazone)
  11. Dulkamara (dulcamara)
  12. Kokain (cocaine)
  13. Nitrobenzen (nitrobenzene)
  14. Sinamil antranilat (cinnamyl anthranilate)
  15. Dihidrosafrol (dihydrosafrole)
  16. Biji tonka (tonka bean)
  17. Minyak kalamus (calamus oil)
  18. Minyak tansi (tansy oil)
  19. Minyak sasafras (sasafras oil)












Serbuk putih boraks (kiri) dan 'bleng' bahan baku pembuat kerupuk gender (kanan)


Oleh karena itu, informasi untuk mengidentifikasi apakah dalam makanan mengandung borax atau tidak, sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Berikut ini adalah prosedur analisa sederhana untuk identifikasi keberadaan borax dalam makanan :

1. Membuat kertas indikator curcumin / tumeric
Curcumin adalah salah satu zat aktif antioksidan yang banyak terdapat dalam kunyit / kunyit. Pembuatan kertas indikator curcumin sederhana bisa dilakukan dengan cara :
  • Menumbuk atau parut kunyit hingga diperoleh kira kira 3 gram parutan kunyit.
  • Peras parutan kunyit tersebut dan diperoleh larutan kunyit yang berwarna oranye.
  • Masukkan kertas saring yang telah dipotong 1x3 cm ke dalam larutan kunyit tersebut.
  • Biarkan beberapa saat sampai kertas saring menyerap larutan curcumin.
  • Ambil kertas indikator curcumin basah tersebut dan keringkan dengan cara diangin-anginkan
  • Pengeringkan kertas indikator curcumin tidak dilakukan di bawah sinar matahari, supaya antioksidan curcumin yang berfungsi sebagai zat aktif indikator tidak rusak.

2. Ambil sampel yang akan diteliti keberadaan borax di dalamnya, misal mie, tahu, bakso, lontong, cilok, lupis, dll.

3. Sampel dipotong kecil-kecil dan ditimbang sebanyak 5 gram, kemudian dihaluskan.

4. Rendam sampel yang telah dihaluskan ke dalam aquades selama 24 jam

5. Masukkan kertas indikator curcumin ke dalam air sampel (apabila sampel bakso/lontong/tahu, sampel diiris terlebih dahulu supaya pemeriksaan dapat dilakukan di bagian dalam)

6. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada kertas indikator curcumin. Jika terbentuk perubahan pada kertas indikator dari oranye menjadi coklat kemerahan, maka sampel Anda positif mengandung boraks

Contoh hasil uji borax pada bakso yang dihaluskan dengan kertas tumeric / curcumin

Selain menggunakan cara pengujian, identifikasi borax dalam makanan dapat dilakukan dengan mencermati makanan secara langsung, dengan cara :
  • Mie Basah : tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah putus
  • Bakso : tekstur sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging, tapi lebih cemerlang keputihan.
  • Lontong : rasa getir dan sangat gurih, serta beraroma sangat tajam
  • Kerupuk : teksturnya sangat lembut dan renyah, bisa menimbulkan rasa getir di lidah

Mudah khan cara identifikasi keberadaan borax pada makanan. Anda bisa lakukan dan berikan informasi ini kepada orang di sekitar Anda supaya mendapatkan makanan yang sehat.
Sebagai tambahan informasi dalam pemilihan makanan, sebaiknya Anda melakukan pengamatan fisik sampel sebelum dilakukan pemeriksaan, misal : kekenyalan, bau, tekstur, dll. Sehingga dapat diketahui dari bentuk fisik senyawa yang mengandung boraks.

Salam sehat, 
Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengaruh Bahan Kimia Pada Manusia

Antara satu zat kimia dengan zat kimia lain dapat menimbulkan interaksi atau saling berpengaruh satu sama lainnya. Efek yang terjadi dapa...